
Biarkan Anak Bermain Sesuai Minat dan Kemampuannya
AnggunPaud- Salah satu prinsip pembelajaran yang disepakati banyak pakar pendidikan adalah bahwa pembelajaran itu harus berpusat pada anak. Tokoh Pendidikan asal Jerman, Friederich Wilhelm August Fröbel, menuturkan, proses pembelajaran semestinya dimulai dari kemampuan dan minat anak. Menurut Frobel, sebenarnya anak memiliki potensi. Jika orang tua atau orang dewasa lainnya mampu menyediakan lingkungan yang baik, anak akan berkembang secara wajar.
Merujuk pada pendapat Frobel di atas, guru mempunyai peran sangat penting dalam menciptaan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. George S Morison menyebutkan beberapa langkah yang harus dilakukan oleh guru, yakni :
Menyiapkan Lingkungan belajar
Guru atau pihak sekolah harus menyiapkan, merencanakan dan menyediakan bahan- bahan/ peralatan yang dapat mendukung perkembangan dan menstimulasi anak secara komprehensif yang meliputi perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, sosial emosional, kognitif, bahasa, dan seni. Beberapa bahan itu misalnya pasir, air, biji-bijian, kerang, kardus/kotak kemasan, buku-buku, balok, tanah liat/playdough, dan sebagainya. Bahan-bahan seperti itu akan akan menarik minat anak untuk bereksplorasi.
Mudah diakses anak
Bahan-bahan dan peralatan pembelajaran anak merupakan bahan-bahan yang sederhana. Simpanlah di tempat yang mudah diambil dan dikembalikan anak serta dikelompokkan sesuai dengan jenisnya, misalnya ada rak buku, balok, dan sebagainya. Biasakan anak-anak menjaga ruangan tersebut agar tetap rapi setelah digunakan. Melalui cara ini dapat menumbuhkan rasa kepemilikan anak terhadap ruangan tersebut.
Biarkan anak bergerak aktif
Berikan kebebasan pada anak untuk memilih kegiatan yang disenanginya. Misalnya ada anak yang bermain pasir, tanah liat, dan lain-lain. Guru hanya memfasilitasi tanpa memaksakan kehendak pada anak, dan mendokumentasikan pembelajaran dan perkembangan anak sebagai dasar rencana kegiatan main berikutnya.
Menata ruangan agar anak dapat bermain bersama
Aturlah ruangan dan tata letak perabotan kelas serta alat dan bahan main agar anak-anak dapat leluasa bekerja sama dan berinteraksi satu sama lain.
Akomodir setiap perbedaan
Anak pasti mempunyai minat dan kesenangan yang berbeda satu sama lain. Guru harus menyediakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat masing-masing anak, seperti bermain balok, bermain peran, bermain angka dan huruf-huruf, melukis, menggambar, dan lain-lainnya. Hal ini dilakukan agar dapat memfasilitasi semua minat anak untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Ifina Trimuliana
Referensi
Morison, Pendidikan Anak Usia Dini Saat ini. Yogyakarta. Pustaka Belajar, 2016
Frobel, The pedagogics of the kindergarten, D. Appleton, 1895
Komentar (0)